Selasa, 07 Juni 2011

Hampir Terkena Musibah, Mungkin Jawaban dr Do'a..

Dag dig dug...jantung langsung berdebar, keringat dingin mengucur..kaget luar biasa saat tersadar bahwa tas backpack yang berisi laptop, sejumlah uang..tidak ada dipunggungku. langsung berpikir apakah aku lupa nyimpen??kira-kira dimanakah tas itu berada? maklum tas itu lumayan gede, jadi ga mungkin terselip di kolong lemari atau dibawah kursi, atau bahkan disudut lain rumah yang kutinggali. sempat bertanya kepada mertua :"mah, kalo aku tadi bawa laptop ga??dan mertuakupun menjawab tidak tahu..barulah tersadar bahwa tas backpack ku ketinggalan di tukang cukur..

Tanpa pikir panjang, aku langsung bergegas, keluar pintu setengah berlari, mengeluarkan motor yang sebelumnya dah disimpan digarasi..dan ku starter..ngebuuut menuju tempat cukur yang tidak terlalu jauh dari rumah. Syukur Alhamdulillah...tas itu, masih setia menunggu di tempat parkir motorku saat dicukur tadi. padahal ada jeda waktu sekitar 1,5 jam antara saat aku sadar bahwa kehilangan tas, dan saat pertama kali meletakannya di samping motorku yang ku parkir ditempat cukur itu. waktu segitu sangat cukup dan leluasa bagi pelaku kejahatan untuk beraksi. atau bagi yang sebelumnya tidak berniat jahat, tetapi melihat ada kesempatan, lalu melakukan kejahatan (maklum menurut bang NAPI: kejahatan bukan hanya ada niat pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan, maka waspadalah waspadalah!) Disitulah kuasa Allah..dan kasih sayangNya kepada Ku..Alhamdulillah.

Jawaban dari Keraguan..
mengambil pelajaran dari kejadian itu, akupun berpikir, apa yang salah?? lalu akupun teringat bahwa sebelum pulang tadi ada tiga hal yang kuarasa aku bersalah sekaligus ragu :
1) menjelang pulang kantor, sudah sangat mepet waktu magrib. memang sebelumnya sempat ragu, apakah harus sholat dulu ataukah langsung pulang??konsekwensinya kalo langsung pulang aku ga akan sempat sholat magrib, maklum perjalanan kantor menuju rumah skitar 45 menit. namun ternyata bisikan setan membuatku langsung pilih pulang tanpa melaksanakan sholat yang menjadi kewajibanku.
2) ditengah perjalanan, kemudian muncul lagi pikiran, apakah langsung pulang atau makan malam dulu di pecel lele langgananku? kalo langsung pulang aku akan sempat sholat magrib, meskipun injury time, tapi konsekwensinya aku ga bisa makan pecel lele yang menggoda itu. sebaliknya, kalo makan dulu, pasti ga akan sempat sholat magrib. lagi-lagi setan yang ku dengarkan bisikannya, dan akupun pilih makan dulu, karena di rumah belum tentu tersedia makanan, apalagi aku akan mampir ke tukang cukur dulu, sebelum ke rumah (maklum rambutku dah dicomplain banyak orang, katanya "semrawut") dan masalah sholat, bisa di jama' dengan Isya..pikirku. dan akupun akhirnya makan dengan lahapnya
3) seperti biasanya, saat makan, kemudian dihampiri oleh anak kecil yang (juga langganan) minta-minta dengan memelas " pak..minta pak.." katanya begitu, dengan muka muram, kusut dan baju lusuhnya. biasanya, anak itu memang ku pesankan makanan juga, seperti apa yang biasa ku makan. kalo aku makan lele, maka dia pun dipesankan lele. Tapi kali ini setan meyakinkan ku bahwa minta-minta sudah jadi profesi bagi si anak itu, buktinya dia rutin minta-minta ditempat itu, okelah kalo dia memang butuh makan karena lapar, pasti aku akan belikan atau ku kasih uang, tetapi kalo minta-minta itu jadi profesi, ya No Way lah !, pikirku begitu. Dan akupun menolaknya, tak sepeserpun keluar dari kantong saku ku. Anak itu pun pergi entah kemana.

Namun, pergulatan pikiran itu, ternyata terus berlangsung meskipun anak itu sudah pergi. di satu sisi merasa bersalah dan berdosa karena menelantarkan anak itu, padahal aku mampu untuk membelikan nasi pecel atau memberikan beberapa peser uang disakuku, jangan-jangan dia lapar?!. Tapi disisi lain, aku merasa bahwa sudah sepatutnya aku bersikap begitu. sambil makan, kemudian bayar bahkan diperjalanan menuju pulang pun terus kepikiran seperti itu. dan akhirnya aku sadari bahwa ada malaikat dan setan yang sedang berupaya meyakinkanku tentang kebenaran yang sejati. Namun parahnya, aku tak mampu mengidentifikasi mana bisikan malaikat dan mana bisikan setan.

Untungnya, sambil mengendarai motor, aku ingat, bahwa Allah maha tahu. akupun berdoa kepadaNya. kalo apa yang telah kulakukan salah, tolong beritahu kepadaku bahwa itu salah. jangan Kau peringatkan aku, cukup beritahu saja ya Allah. Kira-kira begitulah doaku. sebetulnya doa itupun terpanjatkan karena perasaan bersalah yang semakin lama semakin besar.

Singkat cerita, sampailah kepada tujuanku sebelum ke rumah, yaitu Tukang Cukur!. kuparkirkan motor, lalu disitu pula ku buka jaket karena merasa kegerahan, otomatis sebelum buka jaket, aku harus menyimpan backpacku yang setia menempel dipunggungku. maka ku simpanlah backpack itu di dekat motor yang kuparkir. Tak sadar akupun langsung masuk kedalam ke tempat cukur tanpa menghiraukan backpak itu. kalo dipikir lagi memang ada yang aneh, saat aku masuk, motor yang sudah kusandarkanpun jatur terguling, alhasil bodinya lecet. langsung ku berdirikan dan kustandarkan dan kupastikan motor itu gak terguling lagi. saat terguling itulah aku berpikir, ooooh ini toh jawaban doaku, Allah memberitahuku bahwa apa yang telah ku lakukan salah. oke oke oke..dan rambutku pun dicukur seperti rencananya.

setelah selesai, lalu pulanglah aku menuju rumahku, dan tak sadar bahwa back pack itu ditinggal ditempat itu..

Allah memberitahu dengan berbagai cara...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke blog ini. komentar, kritik, saran, atau apapun dipersilahkan..